Semut Merah Pincang Sebelah



Ayo! Huh hah, huh hah...Semangat!


Ia melihat ke belakang.


Loh kemana pasukanku? Di depan ada kopi manis.
Semanis kamu.


Ia berbicara sambil tersenyum centil ke cermin dari saku bajunya,
tak lama mengeluarkan sisir dan menata rambut model mohawk nya.


Hey! Jenderal Acuh sedang berbicara ini. Kalian di mana?


Hening.


Ah, sudahlah. Aku akan mendapatkan kopi manis itu sendiri saja.


Ia menjajaki dengkul seorang wanita dengan angkuhnya.


Lewat mana sajalah. Toh, dia sedang melamun juga.
Ringkih. Terlalu pakai hati. Ah, wanita! Untung eyke bencong.


Ia berjalan berlenggak lenggok. Wanita itu menatapinya dalam-dalam.
Mengikuti gerak-geriknya.


Oh, wahai semut merah. Kalau ku tiup kau akan berpindah ke leher atau
lempitan celanaku. Akan kupindah saja ya pakai jari dengan lembut.


Krakkkkkk...


Dengan lembut dan pakai hati pun, nyatanya kalau kau lebih besar,
kau bisa membuatku pincang. Ihhh eyke kezel.



Januari 2018

Comments