Sebuah Kabar Pelantikan



Belum usai tembang api meledak-ledak di atas kepala

Dengan mimisan dan gores kerokan dari leher sampai tulang ekor

Bau minyak angin memenuhi ruangan kamarnya

Isi kepala pemuda itu melanglang buana

Matanya mencari-cari, tapi tak tahu pula apa yang dicari

Hatinya bergumul saling membanting dan memukul

Babak belur

Ia bersikukuh dengan hatinya yang bengkok sebelah

Tidak seperti yang lainnya, rata

Menghujani dirinya sendiri dengan cacian dan hinaan

Ia lupa akar di dalam dirinya yang tertanam dari jaman ganyang mengganyang

Sepupunya bilang akan pelantikan dengan seragam seperti yang di cita-citakan



'Ah, itu dia! Cita-cita! 

Coba ku rogoh sebentar sakuku, mungkin dia masih ada di sana,

di sela-sela waktu yang terlewat saja.'



Cikini, 01 Januari 2018

Comments

  1. demi pena dan secarik kertas
    membaca mengulas pikiran tergilas
    "bila cita-cita ada disaku, kopi kupangku "

    ReplyDelete

Post a Comment