Peri Gigi




"Nak, mau kemana?"

"Mau lempar gigi ke atas genteng, Buk!" Teriak anak itu sambil berlari keluar rumah.

"Sudah malam ini. Besok lagi saja."

"Tidak mau. Aku takut didatangi Peri Gigi nanti ketika tidur."

"Aku bukan hantu!"

Sepotong gigi patah tidak rata digenggam tangan si anak memberontak
muncul di sela-sela jari telunjuk dan jempol.

"Lalu, kamu apa? Kamu itu hantu yang bisa membunuh anak kecil!
Ayo ngaku!"

"Aku adalah roh yang hidup di dalam gigimu."

"Gigi punya roh? Guru ngajiku tidak pernah cerita."

"Karena, guru ngajimu sudah tidak punya gigi.
Dia sudah lupa. Dulu sering bermain bersama kami."

"Iya betul dia sudah tua, giginya tinggal dua."

"Sudah percaya? Ayo ikut aku.
Kita bermain bersama sampai jauh.
Pernah ke tempat yang jauh?"

"Tempat apa itu?"

"Ayo, ikut aku kalau begitu."

Mereka bergandengan.

Si anak masuk ke dalam jurang.


Februari 2018


Comments