Taman Kota, Kami Numpang Menginap


Setitik noktah menyeruak hulu kerindangan taman bermain
Beritme langkah kami menuju kopi
Menyeruak rotasi alam di sekitaran jalan
Rona gemerincing malu menyudut sepi

Kami mengadu nyeri di pelupuk negeri
Berduduk kami di kolam tepian
Dengan satu bintang berseri di pundukan kepala
Berkeliling hangat cerita riang

Sekelebat mengagetkan dua kepala
Belum tahu saja dia, bersapa dengan lara yang menundukkan
Bergumam persoalan hidup berbumbu jenaka sampai  pagi
Bukankah ini pertemuan sekelebat mengagetkan?

19 Maret 2015

Di sekat tengah kota melagu malam

Comments