Apa Saya Harus Mati Seperti Cara Hitler Mati?



“Saya merasa mirip dengan Hitler, Dul.
Bukan. Bukan karena kumis atau wajah garang.” Kata Budi hampir seperti berbicara sendiri.

“Tapi, karena kami sama-sama mengidap masokhisme dan sadisme sekaligus.
Kau satu-satunya teman saya. Saya tidak lagi berkawan selain dirimu. Saya terisolasi dan mengalami keterpisahan.

“Ya ya ya...saya tahu itu saya sendiri yang buat. Saya membuat jarak antara diri saya sendiri dan realitas bla bla bla...

“Maka itu saya membuat diri saya menjadi bagian dari orang lain yang mampu mengendalikan, mengarahkan, melindungi, menjadi oksigen bagi saya. Saya belum sepenuhnya dilahirkan, Dul.

Dengan itu, saya merasa masokhis, sekaligus sadistik yang ingin melepaskan diri dari kesendirian dan perasaan terkungkung dengan menjadikan orang lain menjadi bagian dari saya. Saya berusaha menggabungkan orang lain ke dalam diri saya.”

“Bunuh diri seperti Hitler menjadi satu mimpi kesuksesan masokhis dan sadistik, saya dan Hitler, yaitu dominasi total atas dunia.”

Budi mengelus tiang listrik depan rumahnya, yang ia beri nama Adul.


Jakarta, 26 Oktober 2018
Ratia Kusuma

Comments