Pada suatu malam
yang seharian penuh berhujan ria,
seorang pengembara menyiapkan diri
untuk berkayuh sepeda tuanya,
pulang setelah sekian waktu.
"Jalannya penuh kabut, Dah.
Bagaimana?
Apa kita lanjutkan perjalanan?"
"Dah, Sepedah!
Kenapa tidak jawab?
Oh, iya.
Kamu benda mati, ya."
"Saya ragu harus jalan atau tidak.
Sepertinya kabut begitu indah,
tapi kabur penglihatan.
Bagaimana menurutmu, Dah,
apabila di hadapanmu ada jalan berkabut
yang menjadikan samar-samarnya tujuan?
Kalau kamu jadi saya, Dah,
apa kamu akan memutus perjalanan?
Sedang hatimu menikmati keindahannya yang samar.
Entah tercapainya tujuan atau tidak,
pun samar atau tidak samar,
kita tidak akan pernah tahu akhirnya."
Maret 2018
Comments
Post a Comment