Pendar merona berwarna merah muda menguar
Menyekat segala akal dan nalar
Dengan janji tak berkesudahan
Membangun mimpi di suatu nanti
Dalam satu sapuan getaran bumi
Semua menjadi abu
Hilang tak bersisa berterbangan entah kemana
Air mata tidak dapat rehat, membuat matanya buta
Ayah...Ayah...
Ia merengek berlari ke arah Ayah
Tempat kejujuran dan kesetiaan tinggal
Asal muasal cinta dilahirkan
Ayahnya memeluknya erat
Ayah menangis bersamanya
"Wahai anakku, jadikanlah Tuhan sebagai kekasihmu.
Niscaya, tidak akan ada sebuah kekecewaan daripadanya."
Selama hidup, Ayah tidak pernah memeluknya.
Tetapi, malam itu ia lelap,
di dalam pelukan Ayah yang mendampingi isakkannya.
Jakarta, 24 Maret 2018
Comments
Post a Comment