TUMPAH




Saku bajuku penuh sudah
Berisikan ruam dan riang
Kubawa kemana pun nanti waktu mengarah

Aku kurung dia serapatnya
Sehingga tak berlarian kesana kemari

Kubekap pun kukunci kerongkongannya
Agar tak bersuara diketahui orang lain

Supaya hanya ada aku dan saku
Orang lain tahu pun tak ada perlu

Aku mau ia selamanya mendekam di dalam sakuku

Memanduku untuk memilih
Menceriakanku dari bersedih
Menyembuhkan sakit
Menemaniku bersendiri

Sementara itu pasti

Tapi, Sementara
Bolehkah ia beku hanya untukku?

Tapi, Sementara
Bolehkan ia menetap tak kemana-mana?

Sementara bergeming

Apa daya aku manusia
Bertubuh sehat yang kelak sakit
Berjantung yang kelak berhenti

Pada saatnya nanti

Ada air mata milik Tuhan yang menetes
Ada ingatan yang memaksa lupa
Ada dunia yang berubah
Ada umur yang bertambah

Dan ada perjumpaan yang tertunda

Sampai jumpa
Aku tak bergerak sesenti


RAWAMANGUN

Teruntuk hadiah dari Tuhan untuk seorang anak perempuan yang baru sekali memiliki hati berdebar karenanya,
Tembok

Comments