Dua Belas Lima Satu


Dalam detik hening kemarin
Ada mengerti yang terlewat
Merundung sepi yang melulu
Jangan bersedih sayangku, mari sambut pesta baru

Hiruk pikuk hati yang bersekutu
Berbagai dia dalam cerita

Dia yang menunggu aku dalam perenunganku
Menggoyang hati, menyentil kalbu
Aku mulai merindu dalam kamu yang syahdu
Bersama rajutan baru aku mengaku
Aku mencintaimu

Dia yang berkawan rindu dalam tawa haru
Berbidadari dalam mimpi seribu satu
Dia bersuara merdu, berhati lugu
Dalam hatinya ada setia yang menunggu
Kedatangan pengisi ragu
Penyentak hati yang berlubang, bersungut

Dia guru berjenis baru
Kerling berkutat di sekitar rotasi hati para lelaki
Dia yang terjatuh sama tempat denganku
Aku bantu berdiri dan berlari

Diorama boneka hidup menelusup malu dalam perkenalan cepat
Museum bertanam kasih, berkokoh pilar pelajaran kehidupan
Berkutat dalam hujan yang merintik geli sudut jemari

Teruntuk para dia yang berbahagia

4 Maret 2015

Comments