PINTU RUMAH YANG TAK KUNJUNG TERBUKA




Ada wajah basah bekas semalam
Sebuah perandaian mengudara bersama pagi dingin di kota

Ada doa beriring kejamnya dunia
Untuk hidup yang tak lagi hidup
Ketika selangkah demi selangkah
Berjalan menjadi semakin sulit

Ajakan untuk melenggang di panggung
Menjadi mimpi tadi malam
Bau asap pembakaran masalah kehidupan
Menjadi menenangkan dan penuhi setiap sekat di dada

Meluruh menjadi setitik pasrah
Menjadi menikmati masalah
Cukup sudah sesak di penjuru raga
Bahkan hujan pun tak lagi turun

Ada malam yang semakin larut dimatanya
Ada pedih yang semakin menyayat dimataku
Menjadi berbotol-botol harapan yang pecah belah
Menjadinya merusak setiap doa

Menghantarkan dosa yang menyenangkan
Menghantarkan rindu berpulang ke pangkuannya
Biar dia dan hidupnya yang merawat dan membesarkannya
Biar aku yang terduduk sepi dan mengecil didepan pintu rumah yang tak kunjung terbuka

Sekali lagi,
Adakah rasa yang selamanya?

Comments